Langsung ke konten utama

Ibu Bekerja Tetap ngeASI

Ibu Bekerja Tetap ngeASI? TENTU BISA !!

Asi tidak dipungkiri lagi sebagai cairan hidup yang penuh zat gizi dan antibodi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang dan kecerdasan bayi. Menjadi seorang ibu menyusui yang selalu memberi ASI kepada si buah hati tentu menjadi anugrah indah dari Allah SWT. Akan tetapi tidak semua ibu bisa membersamai bayi 24 jam, misalnya ibu bekerja. Walau kebermanfaatan ASI sudah luas diketahui, tapi masih banyak ibu yang belum yakin saat tidak bersama bayi, ibu bisa memberi ASI.

Saat ibu bersama bayi, ibu akan menyusui bayi sepanjang bayi meminta atau dikenal dengan feeding on demand. Setiap bayi menunjukkan rasa lapar, ibu sudah mempunyai insting untuk segera menyusui, kalau dijamkan sekitar  2-3 jam sekali bayi menyusu ke ibu. Nah yang menjadi keraguan ibu bekerja adalah saat tidak bersama bayi selama 6-8 jam yaitu waduh bayi ku nanti minum apa? kelaparan dong ya :(, waduh payudara ku pasti bengkak nih, waduh asinya bisa rembes-rembes nanti.

Mengikuti fisiologi menyusui, bahwa produksi ASI itu seperti orang jualan, jika jualan laku keras maka produksi barang yang akan dijual akan ditingkatkan atau disebut supply on demand. Dalam arti kata, ketika payudara sering dikosongkan maka produksi ASI akan selalu ditingkatkan. Begitu juga dengan ibu bekerja, tetap lakukan pengosongan payudara saat tidak bersama bayi. Cara yang paling tepat adalah dengan memerah ASI. Sebuah penelitian memberikan sebuah kesimpulan yaitu Ibu yang memerah ASI dari payudara dengan tangan akan mendapatkan asi perah lebih tinggi kandungan lemaknya dibandingkan memerah ASI menggunakan pompa ASI , karena memerah dengan tangan memungkinkan ibu melakukan pengosongan payudara lebih maksimal, sehingga lebih banyak mendapatkan hindmilk atau asi akhir yang kaya lemak.

Prinsip memerah ASI harus disamakan dengan prinsip menyusui bayi secara langsung, jika saat bersama bayi maksimal per 3 jam ibu menyusui, begitu juga saat tidak bersama bayi maksimal per 3 jam ibu memerah ASI dari kedua payudara. Sebelum memerah ada beberapa tips yang bisa membantu ibu agar hasil perahan bisa maksimal yaitu: 


  1. Bangkitkan rasa percaya diri ibu, berpikirlah positif tentang bayi dan produksi asi yang banyak, bayi akan tumbuh sehat dengan asi perah dari ibu. Kurangi sumber nyeri dan rasa cemas.
  2. Cari tempat yang nyaman untuk memerah bisa sendiri atau berkelompok dengan ibu-ibu lain di kantor.
  3. Siapkan poto bayi atau baju bayi yang membantu ibu rindu dengan bayi, karena ingatan ibu tentang bayi akan merangsang oksitosin bekerja.
  4. Minum minuman hangat yang menenangkan, tidak dianjurkan meminum kopi karena mengandung kafein.
  5. Menghangatkan payudara, contohnya : ibu dapat menempelkan kompres hangat atau mandi dibawah pancuran air hangat.
  6. Merangsang puting susunya. Ibu dapat menarik dan memutar puting secara perlahan dengan jari-jari tangan.
  7. Meminta seseorang membantu.memijat punggung ibu ( pijat oksitosin). Ibu duduk, bersandar kedepan, melipat lengan di atas meja didepannya dan meletakkan kepala di atas lengannya. Payudara tergantung lepas tanpa pakaian. “Pembantu” memijat di sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu. Menggunakan dua kepalan tangan dengan ibu jari menunjuk kedepan, tekan kuat-kuat membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil dengan kedua ibu jarinya. Pada saat bersamaan, ia memijat ke arah bawah pada kedua sisi tulang belakang, dari leher ke arah tulang belikat selama 2 atau 3 menit.


Saat memerah asi hal yang pasti harus dipikirkan yaitu wadah untuk asi perah yakni
  1. pilih cangkir/gelas/botol bermulut lebar ( ini untuk memerah payudara dengan tangan, kalau memerah dengan pompa asi, wadah tempat perahan asip sudah tersambung dengan pompa)
  2. Cuci wadah tersebut dengan sabun dan air.
  3. Tuangkan air mendidih ke dalam wadah tersebut dan biarkan beberapa menit.
  4. Air mendidih akan membunuh sebagian besar bakteri
  5. Buang air tadi saat akan memerah asi

Memerah asi dengan tangan lebih direkomendasikan karena selain praktis, ibu juga lebih maksimal mengeluarkan asi dari payudara dibanding memakai pompa asi. Akan tetapi tentu ada teknik memerah yang harus ibu kuasai,yaitu:

  1. Ibu harus mencuci tangan dengan sabun lebih kurang 60 detik atau dengan alkohol lebih kurang 30 detik, dengan urutan seperti di gambar
  2. Duduk dengan nyaman dan pegang wadah penampung asi.perah dengan salah 
  3. Letakkan ibu jari diatas puting dan areola ( jam 12) dan jari telunjuk di posisi jam 6. Ibu menopang payudara dengan jari-jari lainnya.
  4. Menekankan ibu jari dan telunjuk agak ke arah dalam menuju dinding dada.
  5. Lalu menekan payudara di belakang puting dan areola diantara jari telunjuk dan ibu jari. Ibu harus menekan pada sinus-sinus laktiferus yang teraba seperti kacang polong, dibawah areola.
  6. Tekan Lepas, tekan dan lepaskan, kegiatan ini tidak boleh sakit.
  7. Menekan areola dengan cara yang sama dari arah samping, untuk memastikan asi terperah dari seluruh payudara.
  8. Hindari meremas puting, menekan atau menariknya.
  9. Memerah satu payudara sekurangnya 3-5menit hingga alirannya melambat, kemudian memerah sisi satunya dan kemudian mengulangi memerah keduanya.



Setelah memerah asi, ibu tentu memilihkan tempat untuk penyimpanan asi perah, ada beberapa pilihan :
  1. Kantong ASIP yakni kantong yang didisain khusus untuk menyimpan asi perah, lebih tebal , BPA free dan bisa tetap tegak saat dipanaskan. Bila memakai kantong asip sebagai media penyimpanan asip, sebelum diisi asip tulis atau beri label kantong dengan data ibu dan bayi, tanggal perah dan jumlah asi perah, jangan isi penuh kantong asip, sisakan 1 inci karena asip akan mengembang saat didinginkan.
           Keuntungan :
  • Menghemat tempat di freezer karena kantong asip bisa disusun tumpuk
  • ASI perah dalam kantong asip lebih cepat hangat saat dihangatkan.
  • Lebih hemat waktu karena tidak perlu cuci dan sterilkan, kantong asip hanya sekali pakai.
          
           Kelemahan:
  • Hanya sekali pakai sehingga perlu ekstra budget.
  • Sedikit sulit menuangkan asip dari kantong ke wadah minum asip bayi
  • ASI perah tidak semuanya tersalin ke wadah minum asip
  • Pada umumnya tidak bisa langsung mememrah asi langsung ke kantong asip.


    2. Botol ASIP
  • lebih kuat dari kantong asip tapi memakan banyak tempat di freezer. Untungnya botol asip bisa dipakai berulang kali, sehingga ibu bisa mengalokasikan budget yang pas untuk mempersiapkan alat tempur asi perah. botol harus bertutup rapat.
  • botol asip ini ada 2 macam yakni : botol kaca dan botol plastik.
    • botol kaca : bisa dipakai berulang kali, bisa pecah kalau tidak hati-hati saat membersihkannya, bisa dipakai bertahun-tahun, bebas zat kimia, akan tetapi asip yang tersimpan dalam botol kaca lebih lambat hangat saat dihangatkan.
    • botol plastik : bisa dipakai berulang kali, tetapi hanya dalam rentang 1 tahun, bila dipakai lama dan sering dicuci, botol plastik memudar warnanya menjadi kekuningan, biasanya hanya bisa untuk 1 orang bayi, botol plastik harus BPA free dengan jenis plastik nomor 5 dan bertuliskan PP ( polypropilene), asip dalam botol plastik lebih cepat hangat dibandingkan botol kaca



Ibu bisa memilih diantara 3 media penyimpanan asip ini disesuaikan dengam kebutuhan ibu dan budget tentunya.


Selanjutnya asip ini pasti akan disimpan agar tetap awet dan sehat diberi ke bayi, walau sebenarnya melalui proses pendinginan akan merusak beberapa protein dan antibodi dalam asi. Tetapi asip jauh  lebih bagus dari susu formula. Sehingga prinsip pemberian asip ke bayi adalah LIFO ( last in first out), maksudnya asi yang diperah hari ini langsung diminumkan ke bayi hari ini atau besok, asip di freezer hanya untuk stok saat benar-benar tidak ada asi perah yang fresh. Berikut cara penyimpanan asi perah dalam kulkas 1 atau 2 pintu :

Penyimpanan asi perah ( saya akan ceritakan tabel per tabel ya bu ibu )
- asi yang baru diperah dalam wadah tertutup --> tahan 6-8 jam di suhu ruang dibawah 26 dercel --> tidak lebih dari 72 jam di kulkas bawah, suhu kulkas 4 dercel --> freezer kulkas 1 pintu tahan sampai 2 minggu, kulkas 2 pintu sampai 3 bulan, deep freezer atau kulkas yg hanya freezer saja 6 bulan.

-asi beku yang telah dicairkan di kulkas bawah tapi belum dihangatkan --> di suhu ruang cuma tahan kurleb 4 jam --> didinginkan lagi di kulkas bawah tahan 24 jam --> tidak dibolehkan dibekukan lagi.

-asip yang telah dihangatkan --> langsung diminum bila diletakkan di suhu ruang --> didinginkan lagi di kulkas bawah tahan 4 jam untuk sesi minum berikutnya --> tidak boleh dimasukkan ke freezer lagi.




nah, berikutnya bagaimana menggunakan asip yang sudah didinginkan di kulkas agar bisa siap diminum bayi.
  1. untuk bayi baru lahir, asi perah yang diberikan harus dihangatkan. Caranya : asi yang di freezer diturunkan dulu ke kulkas bawah kira-kira 8 jam sebelum diminum, agar cair dulu. Setelah asip mencair, botol atau kantong asip direndamkan dalam wadah yang berisi air panas selama 20 menit, biasanya kantong asip dan botol asip dari plastik lebih cepat hangat. Jangan panaskan asip di microwave atau langsung merebusnya, karena bisa menghasilkan titik panas yang merusak antibodi di dalam asi. Cara lain mencairkan asip yang beku yaitu dengan mengalirkan botol asip dibawah air mengalir sampai asip mencair dan tercapai suhu ruang, dihangatkan bisa dengan cara diatas atau dihangatkan dalam pemanas botol asip. Sebelum berikan bayi, rasakan suhu asip dengan meneteskan sedikit asip di pergelangan tangan.
  2. Bayi >1 bulan, pemberian asi perah boleh di suhu dingin, suhu ruang atau dihangatkan, tergantung selera bayi




Terkadang asip ibu berbau tengik atau asam, hal ini bukan berarti asi yang baru diperah langsung basi, hal ini dikarenakan kadar enzim lipase dalam asi perah ibu yang tinggi. Bayi kadang menolak minum asip karena asip berbau seperti ini, cara menghilangkan bau tengik pada asip yaitu dengan teknik scalding. Dimana asip sebelum didinginkan di dalam kulkas, asip direbus sebentar sampai keluar gelembung- gelembung di bagian tepi wadah saja. Setelah direbus sebentar, baru asip dimasukkan lagi ke kantong/botol dan didinginkan di kulkas.


Setelah itu perlu ibu pikirkan media pemberian asi perah, apa itu? yak yang terpikir oleh kebanyakan ibu adalah DOT. Benarkah DOT bermanfaat sekali untuk membantu baby sitter dalam pemberian asip? Dot memang membantu sekali karena simpel, bayi yang kehausan langsung minum dengan mudah dari dot karena tanpa usaha kerja rahang dan mulut, asip langsung mengalir dari botol ke mulut bayi. Bayi cepat kenyang dan baby sitter tidak lelah.
Tapi tahukah ibu, begitu banyak resiko DOT ini bagi bayi dan ibu, seperti 

1. Resiko Bingung Puting, sampai resiko menolak menyusu langsung ke payudara ibu.
Kenapa ini bisa terjadi? Seperti yang diceritakan diatas, bayi sangat mudah mendapat asi melalui dot, aliran deras tanpa harus menggunakan otot rahang dan lidah untuk mengisap ( suckling ) asi, jauh berbeda dengan menyusu di payudara langsung, bayi berusaha cukup keras untuk mengisap asi, perbedaan usaha ini terkadang membuat bayi kebingungan,ditambah jika aliran asi ibu lewat payudara tidak sederas aliran asi lewat dot, awalnya bayi mengalami perubahan daya isap, jika berlanjut bisa menolak menyusu langsung ke payudara. Sedih? ibu mana yang tak sedih bayi sendiri menolak payudaranya.

2. Resiko Maloklusi Rahang
Penggunaan dot membuat perkembangan rahang bayi tidak normal, karena otot-otot tidak berkembang baik karena tidak ada usaha dalam mengisap asi, berbeda dengan mengisap payudara,otot-otot rahang bekerja baik. Maloklusi tersebut berakibat gangguan menelan, mengunyah bahkan gangguan bicara.

3. Resiko Infeksi Telinga Tengah
Terkadang tidak seluruh asip yang diberi lewat dot langsung tertelan bayi, kadang terkumpul di rongga mulut dalam jangka waktu lama. Nah asip yang stasis di rongga mulut bisa masuk ke saluran eustachius yakni saluran penghubung rongga mulut dengan telinga bagian tengah, hal ini yang bisa menimbulkan infeksi disana.

4. Resiko produksi asi menurun
Daya isap bayi biasanya tidak sekuat seperti sebelum bayi kenal dot, daya isap melemah atau menyusu sebentar-sebentar, mengakibatkan pengosongan payudara tidak maksimal. Akhirnya produksi asi menurun, karena payudara yang tidak kosong memproduksi prolaktin inhibitor, yang menghambat kerja hormon prolaktin memproduksi asi.

5. Resiko hilangnya bonding bayi dengan ibu.
Bingung puting yang lama berlanjut menjadi bayi menolak menyusu dengan payudara ibu langsung, akhirnya ibu yang belum berhasil relaktasi, merelakan untuk menjadi ibu perah dalam 24 jam, bayi menyusu terus lewat dot tanpa merasakan kehangatan dekapan dan sentuhan kulit ibu, terutama puting ibu.


lalu dengan apa donk bayi saya minum asi perah kalau tidak dengan DOT?
jangan khawatir ibu, justru banyak pilihan media pemberian asip selain dot, secanggih apapun DOT diciptakan, ada yang diklaim mirip payudara ibu, ada yang juga diklaim bekerja hanya saat dihisap bayi, pada hakikatnya tidak ada DOT yang menyerupai kerja payudara ibu.
saya 

Berikut contoh media pemberian asip selain dot

1. Dropper
Dropper biasanya digunakan untuk memberikan obat kepada bayi, tapi bisa juga digunakan untuk memberikan asip. Karena asip yang diberikan lewat dropper tidak bisa banyak, pemberian asip dengan cara ini hanya bisa pada bayi baru lahir sampai bayi usia 2 atau 3 bulan saat kebutuhan asi bayi belum banyak.
Cara pemberian asip dengan dropper yaitu :
-posisikan bayi dengan setengah duduk, topang dengan lengan tangan dan pastikan kepala bayi  tertopang baik.
-masukkan dropper yang berisi asip ke mulut bayi dibagian antara pipi dan gusi bayi atau hanya letakkan dibibir bawah bayi sehingga bayi nanti bisa mencicipi asip.
-baru tekan perlahan bagian atas dropper ( karet kenyal)
-tunggu bayi menelan seluruh asip yang diberi baru diberi asip lagi
2. Spuit atau jarum suntik yang dibuang jarumnya.
Jadi asip dimasukkan ke dalam spuit, cara pemberian sama seperti dropper diatas. Pemberian asip dengan dropper atau spuit jika tidak hati-hati bayi rentan tersedak, sehingga sulit diberikan untuk bayi yang lebih besar karena kebutuhan asip sudah banyak, dan pemberiannya tidak bisa saat anak sedang sangat lapar.
3. cup feeder
Pemberian asip dengan media ini cukup banyak dilakukan. Bisa diberikan dari bayi baru lahir sampai usia bayi 6 bulan. Cupfeeder ini seperti gelas kecil biasanya dari plastik free bpa yang food grade. Cara pemberian asip dengan media ini yaitu
-bayi digendong dengan posisi bayi tegak setengah duduk
-letakkan ujung cupfeeder dibibir bawah bayi sambil menyentuhkan sedikit asip agar lidah bayi menjangkau/menyicipi asip
-biarkan bayi meminum sendiri asip dari cup sembari cup tetap dimiringkan dibibir bawah bayi. Jangan tuangkan asip langsung ke mulut bayi karena bayi rentan tersedak.
4. Softcupfeeder
seperti botol susu tapi ujungnya tidak seperti  dot, seperti corong yang bila dipencet lehernya akan mengalirkan asi.
5. sendok
6. gelas/loki kecil




Terakhir berapa harusnya bayi minum asi perah selama ibu tinggalkan? Mari kita kaji dari kebutuhan cairan bayi dalam 24 jam usia 0 sd 6 bulan sekitar 100 sd 150 ml per kg bb,  atau ada yang merata-ratakan 750 ml dalam 24 jam. Anggaplah bayi minum per 2 jam, ada 12x minum asi bayi per hari, diratakan sekitar 65-70 ml sekali minum. Jika ibu bekerja 8 jam sehari, ada 4x sesi minum, sehingga butuh asi perah sekitar 280-300 ml, jangan lupa tinggalkan asi perah untuk jaga-jaga jika ibu telat pulang sekitar 100ml. Kesimpulannya setiap hari ibu bekerja 8 jam meninggalkan asi perah sekitar kurang lebih 400ml. Dan ingat asi baru perah itulah yang paling baik diberi ke bayi, dalam arti kata perah hari ini simpan di kulkas bawah saja dan berikan asi tersebut besok ke bayi, dan begitu seterusnya.

Ibu bekerja tetap nge Asi? tentu bisa doong


disusun oleh
dr Riza Sulfianna  ( konselor menyusui)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sharing gtm dan trik keren dari ibu pejuang asi

# sharing dari Bunda Betty Syandra Assalammualaikum buibu semuaa. Perkenalkan sya Betty Mami nya Cheryl 25m yg tengah hamil adek D di trisemester pertama.. (Yg udh kenal purak2 gk kenal ajalah ya😄😄). Sore ini mau sharing sekalian ikutin Give Away nya Bukdokmin.😃😃 Bagaimana mengatasi Anak GTM atau Gerakan Tutup Mulut.. Selama 25m umur cece dan dimulai Mpasi dri umur 6bln. Drama tntng GTM tentu saja ada kami lewati beberapa espisode.. Episode GTM disni yg kami alami tdk sepenuhnya cece menutup mulut untuk makanan apapun. Hanya memilih makanan. Tergantung keadaan... Normaly nya anak GTM krn ada sesuatu... Jadi emg kita harus tahu dlu penyebab GTM nya apa.. Biar tau solusinya bagaimnaa.. Penyebab cece GTM di episode2 yg kami lalui ada beberapa.. 1. Tumbuh gigi.. Cece tumbuh gigi pertama kali di 11m. Cece anteng aja pas tumbuh gigi. Gk demam. Gk rewel.. Awalnya gak ngeh kalau dy gk mau makan kyk biasanya krn tumbuh gigi... Pas mikcu bru terasa ada yg menonjol di gusinya. Brulah m...

Fadlan Belajar Makan MPASI

akhirnya saya memberanikan diri menulis juga tentang mpasi fadlan, anak saya yang ketiga. 4 september 2016, fadlan mulai masuk dunia mpasi, walau ini anak ketiga, saya benar-benar berniat memberikan mpasi yang baik dan benar kepada fadlan, yakni mpasi menu 4 bintang sesuai panduan WHO. Saya belajar di grup HHBF dan tentunya dari sejawat saya yang sangat pintar dr Zuhrah Taufiqa :D.. Awal mpasi saya mencoba menyusun menu tunggal untuk fadlan, beras putih, kentang, ubi, jagung, daging sapi, ayam,ikan, buah, sayur,tempe, tahu, kuning telur,apa yang tersedia di kulkas saat itu saya beri ke fadlan ( saya tipe mak2 anti ribet, gak akan rela cari jauh2 bahan makanan :p, apa yang ada di Warung dekat rumah, itu yg ada di kulkas saya :D ), tujuan menu tunggal untuk mengenalkan makanan ke fadlan, baik rasanya, baunya dan yang terpenting adakah fadlan alergi makanan, pemberian menu tunggal hanya saya lakukan 1 minggu ( habis ribet, saya nyari bahan variasi lain haha ), alhamdulillah fadlan tida...